Berikut ini tindakan yang sebaiknya dilakukan oleh seorang muslim, saat menghadapi penampakan jin di sekitarnya.
Sumber : Majalah Ghoib Edisi 41/2
1. Jangan Panik
Seseram
apapun syetan menampakkan diri dan mengganggu ketenangan kita,
janganlah takut atau panik, apalagi sampai histeris dan kalut tidak bisa
mengendalikan diri. Biasanya orang yang dalam kondisi seperti itu,
sulit untuk berpikir jernih. Sering tidak tepat dalam mengambil tindakan
atau mencari solusi dari permasalahan. la tidak ingat lagi dengan
rambu-rambu agama, segala cara akan ditempuh dan dijalani agar
masalahnya selesai. Termasuk mendatangi dukun atau orang pintar, minta
jimat atau pusaka, amalan atau gembolan untuk mengusir penampakan syetan yang membuatnya ketakutan.
Di
samping itu juga, orang yang sedang ketakutan itu gampang dimasuki oleh
syetan, karena saat itu ia kehilangan kendali diri, bahkan tidak bisa
menguasai diri. Syekh Wahid Abdus Salam Bali berkata, “Jin yang dhalim
(syetan) lalu mengganggu manusia dengan berusaha merasuk ke tubuhnya,
maka ia tidak akan masuk kecuali manusia itu dalam kondisi: amarah yang
memuncak, ketakutan yang sangat, larut dalam kubangan syahwat dan
lalai.” (Wiqayotul lnsan minal Jinni was Syaithan: 76).
lmam
Mujahid (seorang generasi Tabi’in) berkata, “Syetan lebih takut kepada
salah seorang dari kalian. Karena itu jika dia menampakkan diri kepada
kalian, janganlah kalian takut karena ia akan mengalahkan kalian. Tetapi
bersikaplah keras kepadanya, maka dia akan pergi.”
1. Jangan Dicela dan Dicaci
Ada
seorang ibu yang mengadu kepada seseorang karena dalamkehidupannya
sering ditampaki syetan, orang tersebut menyarankan kepada ibu tadi agar
tidak takut atau gentar dalam menghadapinya. “Katakan saja kepadanya:
Mau apaan lu? Jelek lu!!!”, begitulah sarannya. Untuk menunjukkan bahwa
kita tidak takut pada penampakan syetan, ibu itu disuruh untuk mencaci
syetan itu. Padahal dalam haditsnya Rasulullah telah menyatakan,
“Janganlah kalian mencaci maki syetan, tapi berlindunglah kepada Allah
dari kejahatannya.” (HR. Ad-Dailami dan dishahihkan oleh Al-Albani).
lmam
al-Munawi berkata, “Karena dengan mencaci maki syetan, kita tidak akan
selamat dari gangguannya dan juga tidak akan membuatnya jera untuk
memusuhi kita. Tapi dengan berlindung kepada Allah dari kejahatannya,
itu adalah tindakan yang tepat. Karena Dialah yang menguasai syetan, dan
yang kuasa untuk menolak makar syetan dari hamba-Nya yang
dikehendaki-Nya.” (Faidhul Qadir: 6/400).
2. Membaca Isti’adzah dan Berdo'a
Syetan
senantiasa menggoda dan mengganggu hamba Allah yang beriman. Karena
misi utamanya adalah iffi nyesatkan mereka dan menjadi temannya di
neraka. Datangnya gangguan dan godaan itu bisa siang atau malam, pagi
atau sore. Saat kita terjaga atau tidur, saat kita pergi atau di rumah,
sendiri atau berkelompok, dalam suasana sepi atau ramai. Karena itu,
Allah berpesan kepada kita agar selalu waspada terhadap musuh-musuh-Nya.
Dia juga memerintahkan kita untuk selalu memohon perlindungan-Nya. “Dan
jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah
perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Allah yang Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui.” (QS. Fushshilat: 36).
Rasulullah
SAW. juga berpesan kepada umatnya sebagaimana yang diceritakan oleh Abu
Dzar, “Ketika aku masuk masjid, Rasulullah berada di dalamnya. Lalu
saya datang menghampirinya. Beliau berpesan, “Wahai Abu Dzar! Mintalah
perlindungan kepada Allah dari kejahatan syetan jin dan syetan manusia.”
Aku beratanya, “Apakah di kalangan manusia ada yang menjadi syetan?”
Beliau menjawab, “Ya.” (HR. Nasa’i).
3. Lantunkanlah Adzan dan lqomah
Banyak orang memahami bahwa kalimat adzan itu hanya boleh dilantunkan ketika waktu shalat tiba. Sedangkan
selain waktu itu kita dilarang untuk mengumandangkannya. Padahal adzan
disamping berfungsi sebagai pertanda waktu shalat telah tiba, juga
berfungsi sebagai senjata ampuh untuk melawan syetan.
Dalam
riwayatnya lbnu Abi Syaibah berkata, “Ada orang yang bertanya kepada
Umar tentang jin yang menampakan diri, Umar berkata: Sesungguhnya
seseorang tidak akan bisa merubah bentuk asli sebagaimana Allah
menciptakannya ke bentuk yang lain. Kalaupun terjadi (perubahan bentuk)
itu berarti sihir. Jin mempunyai tukang-tukang sihir sebagaiman kalian
(manusia). Apabila kalian melihat penampakan (jin), maka kumandangkanlah
adzan.” (lbnu Hajar berkata: sanad riwayat ini shahih).
Memang dalam hadits, Rasulullah telah menyatakan bahwa syetan akan lari tunggang langgang saat mendengar
alunan adzan. Abu Hurairah berkata: Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya
apabila syetan mendengar panggilan untuk shalat (adzan), lari menjauh
sampai terkentut-kentut, hingga pada jarak yang tak terdengar (adzan).
Apabila sudah selesai adzan dia kembali lagi untuk mengganggu. Dan
apabila dia mendengar iqamah, dia kabur ke arah yang tak terdengar
(iqamah). Apabila selesai iqamah, dia kembali lagi untuk mengganggu.”
(HR. Muslim hadits no. 389)
4. Lakukanlah Perlawanan
Bila
ada penampakan, ada beberapa kemungkinan. Mungkin itu betul-betul jin
yang menampakkan diri untuk mengganggu dan menakut-nakuti kita. Atau itu
hanya halusinasi belaka. Atau itu manusia yang berniat untuk
menakut-nakuti kita atau berniat iseng belaka. Oleh sebab itu bila ada
penampakan, di samping melakukan beberapa hal di atas,
maka lakukanlah perlawanan. Seandainya itu hanya halusinasi, maka dengan
menyerangnya akan terbukti bahwa penampakan itu bukan jin sungguhan.
Kalau itu jin sungguhan, maka dengan bacaan lsti’adzah kita akan
dilindungi Allah dari kejahatannya. Dan dengan adzan ia akan kabur dan
lari terpontang-panting. Dan penampakan jin apabila kita lawan, kita
lempar atau kita tembak, maka ia akan terkena dampaknya. la akan terluka
dengan senjata tajam dan terjangan timah panas. Karena ketika jin
menampakkan diri, maka akan berlaku hukum penampakan seperti manusia.
Begitulah kajian syari’at yang benar.
Mujahid
telah berkata, “Setiap aku berdiri untuk melakukan shalat, ada syetan
yang senantiasa menampakkan diri dalam bentuk lbnu Abbas. Lalu aku
teringat pesan lbnu Abbas. Kemudian aku selalu menyiapkan pisau. Sampai
pada saat ia menampakkan diri lagi kepadaku, aku langsung menyerang dan
menusuknya sampai ia terjatuh. Akupun mendengar dengan jelas suara
jatuhnya. Setelah itu aku tidak pernah melihat ia menampakkan diri lagi.” (Wiqayotul lnsan minal Jinni was Syaithan: 33).
Maka dari itu, janganlah panik atau ketakutan saat melthat penampakan. Berlindunglah kepada Allah dan bersikaplah keras.