Seperti dikutip dari TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyarankan kepada para blogger
Indonesia untuk membuat karya tulis bertemakan optimisme. Menurut dia, dengan menulis tema
optimisme, maka akan memberikan pengaruh yang kuat bagi masyarakat. "Tulisan-tulisan yang menyadarkan pentingya integritas, pentingnya kejujuran harus ditumbuhkan," kata Jokowi, saat menerima puluhan bolgger yang tergabung dalam kelompok
Kompasiana, di Istana Negara, Sabtu, 12 Desember 2015.
"Menulis di blog sangatlah penting karena akan memberikan
pengaruh terlebih lagi bagi blog yang memiliki gaya tulisan
yang hebat," kata Jokowi. Ia mencontohkan misalnya, saat pertumbuhan ekonomi Indonesia
melambat lantaran keadaan krisis global. Menurut dia pada saat itu
tak hanya Indonesia saja yang pertumbuhan ekonominya melambat. Negara adidaya, seperti Rusia
pun ikut melemah keadaan ekomomi negaranya.
"Tapi kita sendiri banyak yang menulis resesi, anjlok," kata
dia. Jokowi emoh berbicara soal hal-hal yang mencerminkan
pesimistis dan negatif. Dia mengatakan ingin membuat
sebuah kendala menjadi tantangan yang harus bersama
dirampungkan. "Bisa kita hadapi kalau bersatu."
Untuk membangun negara, kata dia, haruslah menumbuhkan
trust atau kepercayaan untuk mendatangkan investor. Hal itu
perlu dilakukan lantaran daya jual investor untuk datang ke Indonesia dibangun dengan dasar kepercayaan. "Presiden dibilang gila, presiden sarap, presiden koppig, saya tidak apa-apa. Tapi jangan menjelekkan negara kita sendiri, jangan menjelekkan pemerintah," kata Jokowi.
Tak hanya itu, Jokowi juga memberikan pandangan kepada
para blogger tentang pengubahan sistem pemerintahan agar
menjadi lebih baik. Meski mengubah tradisi yang lama tidak
mudah lantaran sudah sangat mengakar, Jokowi tetap
optimistis semuanya bisa dilakukan asal dengan cara yang
konsisten.
Dia mencontohkan pada saat menjabat sebagai Wali Kota
Solo. Di tahun ketiga periode pertama, dia sudah bisa
mengubah sekitar 60 persen cara kerja, pola pikir, kebiasaan
dan tradisi jelek yang sudag mengakar dalam birokrasi.
Kemudian dia juga mengisahkan pada saat menjabat menjadi
Gubernur DKI Jakarta. Ada beberapa sistem, misalnya e-
budgeting, yang pada tahun pertama gagal diterapkan. Namun
setelah tahun berikutnya, sistem keuangan elektronik itu
berhasil dilakukan.
"Sistem akan menjadikan orang terbiasa, terbiasa akan
menjadikan orang sebuah kebiasaan dan menjadikan sebuah
budaya, sebuah etos," ujar dia. Artinya, Jokowi menilai untuk
membuat Indonesia menjadi lebih baik adalah dengan cara
mengubah sistem."
Indonesia untuk membuat karya tulis bertemakan optimisme. Menurut dia, dengan menulis tema
optimisme, maka akan memberikan pengaruh yang kuat bagi masyarakat. "Tulisan-tulisan yang menyadarkan pentingya integritas, pentingnya kejujuran harus ditumbuhkan," kata Jokowi, saat menerima puluhan bolgger yang tergabung dalam kelompok
Kompasiana, di Istana Negara, Sabtu, 12 Desember 2015.
Saran Presiden Jokowi untuk Blogger via tempo.co |
"Menulis di blog sangatlah penting karena akan memberikan
pengaruh terlebih lagi bagi blog yang memiliki gaya tulisan
yang hebat," kata Jokowi. Ia mencontohkan misalnya, saat pertumbuhan ekonomi Indonesia
melambat lantaran keadaan krisis global. Menurut dia pada saat itu
tak hanya Indonesia saja yang pertumbuhan ekonominya melambat. Negara adidaya, seperti Rusia
pun ikut melemah keadaan ekomomi negaranya.
"Tapi kita sendiri banyak yang menulis resesi, anjlok," kata
dia. Jokowi emoh berbicara soal hal-hal yang mencerminkan
pesimistis dan negatif. Dia mengatakan ingin membuat
sebuah kendala menjadi tantangan yang harus bersama
dirampungkan. "Bisa kita hadapi kalau bersatu."
Untuk membangun negara, kata dia, haruslah menumbuhkan
trust atau kepercayaan untuk mendatangkan investor. Hal itu
perlu dilakukan lantaran daya jual investor untuk datang ke Indonesia dibangun dengan dasar kepercayaan. "Presiden dibilang gila, presiden sarap, presiden koppig, saya tidak apa-apa. Tapi jangan menjelekkan negara kita sendiri, jangan menjelekkan pemerintah," kata Jokowi.
Tak hanya itu, Jokowi juga memberikan pandangan kepada
para blogger tentang pengubahan sistem pemerintahan agar
menjadi lebih baik. Meski mengubah tradisi yang lama tidak
mudah lantaran sudah sangat mengakar, Jokowi tetap
optimistis semuanya bisa dilakukan asal dengan cara yang
konsisten.
Dia mencontohkan pada saat menjabat sebagai Wali Kota
Solo. Di tahun ketiga periode pertama, dia sudah bisa
mengubah sekitar 60 persen cara kerja, pola pikir, kebiasaan
dan tradisi jelek yang sudag mengakar dalam birokrasi.
Kemudian dia juga mengisahkan pada saat menjabat menjadi
Gubernur DKI Jakarta. Ada beberapa sistem, misalnya e-
budgeting, yang pada tahun pertama gagal diterapkan. Namun
setelah tahun berikutnya, sistem keuangan elektronik itu
berhasil dilakukan.
"Sistem akan menjadikan orang terbiasa, terbiasa akan
menjadikan orang sebuah kebiasaan dan menjadikan sebuah
budaya, sebuah etos," ujar dia. Artinya, Jokowi menilai untuk
membuat Indonesia menjadi lebih baik adalah dengan cara
mengubah sistem."