Dibalik
peristiwa atau kejadian pasti ada hikmahnya, setuju ? Catatan ini bisa membuat
sobat memiliki banyak rasa seperti na**-**no ketika membacanya
GUGUMMAULANA.COM ~ Ada
sebab ada akibat , begitu juga dengan peristiwa pasti ada hikmah
dibaliknya. Penulis mau sedikit berbagi cerita tentang pengalaman pribadi di
bulan April ini atau tepatnya pada hari Sabtu tanggal 29 April 2017. Salahsatu
dari sekian banyak peristiwa yang menjadi pengalaman pribadi yang mungkin bisa
saya angkat ke dalam blog pribadi ini untuk dijadikan pelajaran khususnya bagi
pribadi dan special kepada pembaca blog ini ^_^
Bukan
hanya pengalaman dan mungkin peristiwa
ini saya namakan
April
Move to Mayday !!!
Mayday in Seize The Day
Mungkin
juga namanya sedikit di dramatisir atau sedikit lebay mungkin, ya anggap saja
ini merupakan sebuah bentuk hiburan dan unek-unek dari penulis.
Kejadiannya
seperti ini… oh jadi seperti itu. Eh.
Jadi
begini sob, pas hari sabtu tersebut saya baru selesai menyelesaikan mata kuliah
yang pertama sekitar jam 09.40 , lalu ada waktu istirahat sampai jam 1 siang
karena ada mata kuliah yang kedua. Dari waktu jeda tersebut biasanya saya pakai
buat nongkrong di kantin atau di parkiran / atau di warung makan / di kosan
teman-teman / nge WiFi di kampus / nongkrong ke masjid shalat sunat, ini bukan
maksud riya ya sob. Ini saya sedang latihan mebiasakan diri yang kemudian
sedikit demi sedikit menjadi kebiasaan.
Tapi,
kebanyakan pada waktu istirahat tersebut saya sering berpindah-pindah tempat
nongkrong dan sering melakukannya bersaman di
jam istirahat. Misalkan habis dari warteg pindah ke kantin, pindah ke
parkiran atau dari kantin pindah ke warung emih abah lalu pindah lagi warung
nasi padang atau ke kedai sekitar kampus, lalu baru beres dari sini nongkrong
ke masjid atau ke kosan-kosan teman di daerah tersebut.
Tapi,
pada hari itu saya seperti merasa berbeda sekali. Sering merasakan hal-hal yang
aneh bahkan 2 minggu sebelumnya seperti pernah bermimpi tentang kejadian buruk ini.
Saya
pada hari itu seperti hidup tanpa perencanaan dan tanpa pertahanan alias
ngambang mau kesini bingung, mau kesana bingung. Jadinya ingin ini, ingin itu
banyak sekali. Eh jadi lagu dora**** :D
Tak
tahu mengapa hari itu saya seperti sudah di program untuk berdiam diri, ingin
menyendiri di satu tempat tersebut, tempat itu dinamakan masjid.
Tanpa
pikir panjang, selesai mata kuliah pertama saya langsung dating kesana. Jalan
kaki karena lumayan dekat dari kampus, jadi saya tidak bawa motor kesana. Motor
saya simpan di parkiran kampus.
Setelah
sampai disana saya merasa sedikit ada yang tidak biasa di tempat itu. Feeling
atau perasaan mulai tidak enak. Tapi, saya lanjutkan dengan membuka sepatu saya
dan melanjutkan langkah kaki ke tempat bagian teras masjid.
Niat
awal datang memang mau salat, saya segera beres-beres untuk berwudhu, tapi ada
yang mulai aneh disini. Saya mulai merasa lapar, jadi saya lanjutkan dengan
makan dahulu ( ini saya lagi bawa makan sendiri dari rumah ) karena perut mulai
keroncongan dan saya mulai teralihkan pada makanan yang telah dibawa.
Sebelum
saya makan saya mencuci tangan dulu ke tempat wudhu, saya sedikit kaget karena
saya menemukan seorang bapak-bapak yang sudah tua, terlihat lesu sedang tidur (
atau tiduran ) . Saya melihatnya ketika sambil mencuci tangan, saya merasa iba
padanya, saya melihatnya seperti seseorang musafir yang beristirahat.
Tapi
pas dilihat-lihat ternyata bukan hanya kami berdua yang ada di masjid tersebut,
ada bebarapa anak pesantren yang sedang melaksanakan salat dhuha di dalam
mesjid. Sementara hanya kami yang berada di teras masjid luar.
Setelah
mencuci tangan langsung saja saya buka perbekalan yang telah dibawa dari dalam tas.
Sambil
makan saya lagi-lagi mulai merasakan sesuatu yang janggal, seolah-olah ada
seseorang yang mengawasi saya. Namun saya mengabaikannya. Saya lanjutkan makan
saja. Setelah selesai makan saya langsung mencuci tangan kembali. Dan saya
mulai merasakan pria tua itu mulai usik dari tidurnya. Saya mulai menganggap
bahwa pria tua itu berarti dari tadi tiduran.
Selesai
makan saya mulai cek hp, internetan buka-buka sosmed online shop ( siapa tahu
ada orderan baru ) , chat sana chat sini, deal or no deal , sambil stalking si
dia… eh siapa dia itu hayoo ? yang jelas dia itu ukhti :D
Jangan
kepo dulu soal ini ya sob… kita kembali ke kasus saya hehe
Sambil
ngecek hp agak lama, saya mulai tiduran juga tapi ini seperti refleks sob
jangan ditiru ya… memang tiduran setelah makan itu kurang bagus buat kesehatan,
dan juga main hp sambil tiduran juga tidak bagus, tapi anehnya kadang saya
melakukannya padahal saya sudah tahu itu tidak bagus. Tapi tetap malah
dilakukan. Ironis
Namun,
kejanggalan semakin menjadi ketika saya sedang main hp. Seolah-olah ada yang
memperhatikan saya dari balik dinding kaca masjid, sebenarnya jarak saya dan si
pria tua itu tidak terlalu jauh hanya saja si pria tua berada dibalik dinding
kaca sebelahnya dekat tempat wudhu. Karena merasa ada yang tidak beres saya
langsung mengecek ke tempat si pria tua itu tiduran, tapi setelah di cek
ternyata pria tua tertidur.
Namun
juga, kecurigaan kedua ini yang membuat saya semakin menjadi-jadi saat browsing
tentang kejadian viral 1 hari yang lalu saat salahsatu penyedia jasa layanan
komunikasi di hack oleh seseorang dari pelanggannya.
Kemudian
secara kebetulan dating salah seorang teman kelas saya yang ingin ke air di
masjid tersebut. Sambil ngobrol sebentar seputar kejadian yang lagi viral di
internet, kewaspadaan dan kecurigaan saya mulai berkurang terhadap si pria itu.
Setelah ngobrol sebentar, sebelum pergi teman sekelas saya ini langsung
mengajak ke tempat nongkrong yang biasa kami sebut warung emih. Tapi, saya menolaknya.Tadinya
saya mau beranjak pergi. Tidak tahu mengapa pada hari itu saya seperti ingin
sendirian dan merasa nyaman saat sendirian dan berdiam di masjid tersebut.
Apalagi baru habis makan dan mulai merasa ngantuk, padahal waktu duhur tinggal
1 jam lagi tiba. Padahal biasanya di
hari sabtu,habis selesai salat dan makan di masjid itu saya langsung pindah ke
tempat lain sambil nunggu adzan dzuhur tiba, biasanya juga saya selalu dating
ke kosan teman kelas lainnya. Karena saya kelas B.
Hp
terus saya mainkan sampai baterai tersisa sekitar 17%, tapi saat saya tiduran
sambil berbaring saya mulai merasa harus mengawasi si pria itu. Setelah saya
berbalik posisi berbaring tiduran saya, saya mengamati dia sedang menagamati
saya di balik kaca di sisi dinding luar teras masjid itu.
Perasaan
negatif saya semakin bertambah dan saat itu juga waktu adzan dzuhur telah
dikumandangkan. Akhirnya saya baru ingat, bahwa tujuan utama saya sudah
terlewat yaitu melaksanakan salat sunat duha. Saya merasa bersalah pada waktu
itu, saya langsung saja bersiap-siap mengambil wudhu. Astagfirullahal adzim…
Lalu,
berdatanganlah anak-anak pesantren di daerah tersebut. Kami salat sunat masjid
dahulu, setelah orang-orang mulai terkumpul lumayan untuk 1 saf ( baris) kami
mulai melaksanakan shalat dzuhur berjamaah. Tapi dan mengapa, sempat terlintas
di pikiran ini bahwa si pria itu kemana? Saya berbaik sangka saja karena waktu
saya wudhu si pria tua itu sudah bangun dari tidurnya. Jadi saya menyangka dia
sedang di kamar wc karena di dalam masjid tidak ada.
Saya
langsung saja melaksanakan salat, sebelumnya saya simpan tas saya dan jaket
saya yang lama dimasukkan kedalam tas juga supaya rapi, saya simpan di sebelah
kanan di saf kedua, karena saf 1 saja
belum penuh jadi saya merapatkan saf kebagian agak tengah dan takutnya kalau tas
disimpan di saf pertama akan ada makmum lain yang datang untuk memenuhi saf.
Salat
sedang berlangsung pada rakaat kedua, hati saya mulai was was dan salat saya
mulai tidak khusyu di pikiran ada sesuatu yang tidak beres. Saya bukannya
suudzon pada si pria tua itu, tapi saya hanya mewaspadai jadi saya mulai
berbaik sangka lagi. Saat salat sedang berlangsung ada beberapa anak pesantren
yang datang yang satu sedang berwudhu dan seorang lagi merapatkan 1 saf
terakhir. Saya semakin tidak khusyu dan merasa aneh sekali, mengapa si pria tua
itu dari tadi belum juga masuk ke barisan padahal 1 saf sudah penuh dan baru
juga dipenuhi oleh anak pesantren. Mata saya sempat melirik beberapa kali ke
arah tas saya, karena merasa ada yang membisikkan bahwa tas saya itu tidak aman
kalau disimpan disana. Tadinya mau saya pindahkan ke bagian depan saya, karena
saya merasa salatnya tanggung sudah 3 rakaat. Jadi saya lanjutkan saja
shalatnya. Namun ada lagi anak pesantren yang datang lagi yang saya rasa dia
sedang memakaikan sarung untuk salat berjamaah. Saya merasa semakin aneh saja.
Saya melirik lagi ke tas saya masih ada.
Tapi
apa yang terjadi setelah saya salam pertama, tas yang disimpan disebelah kanan
saya hilang begitu saja. Saya mengira mungkin ada orang yang mengalihkannya ke
bagian tempat belakang pembatas untuk tempat perempuan. Tapi ternyata dugaan
saya salah besar, tas beserta isinya itu sudah tidak ada lagi di dalam masjid.
Dan
ternyata dugaan atas perasaan ini benar apa adanya terhadap si pria tua itu
daritadi. Pelakunya tidak lain adalah dia yang tidak ikut salat berjamaah dan
pergi ke masjid hanya untuk mengelabui barang yang akan diambilnya saat saya
sedang melaksanakan shalat !
Padahal
saat itu shalat sedang berlangsung, dan ternyata si pria itu berarti selain
dari mengelabui saya dari tadi, bukan hanya pergi ke wc untuk buang air, tetapi
benar-benar berniat mengelabui saya dari awal. Kamvret !!!
Bisa
saja saya membatalkan salat dahulu, tapi seolah-olah saya tidak melakukan gerakan
lain saat salat sedang berlangsung. Dan yang membuat saya geleng-geleng kepala
adalah ini kan di masjid, ini kan siang, tapi ternyata saya salah kaprah maling tidak mengenal waktu dan tempat. Saya
hanya kurang waspada padahal level sudah siaga dan bahkan bahaya menurut hati
nurani pas hari itu.
Yang saya yakini dari kejadian itu
bahwa “ Motif dari pelaku pasti setiap kali beraksi berbeda-beda , tapi saya
menyadari yang lain yaitu selain kesempatan yang ada para pelaku juga
mengandalkan power of kepepet nya, namun ini versi yang negatif.
Ternyata feeling yang kuat dengan
penuh perasaan was was apabila kita mendapati ketidaknyamanan atau kecurigaan
terhadap sesorang apalagi yang belum kita kenal harus benar-benar kita waspadai
dan jadikan ancaman, apabila tanda-tanda tindak kriminal terjadi secara
bertahap.
Memang
benar kita harus waspada terhadap seseorang, baik itu yang sudah kenal apalagi
yang tidak dikenali tapi jangan sampai berlebihan. Tapi yang menjadi kesalahan besar saya yaitu lengah,
terkadang mengabaikan sifat waspada tersebut sehingga menjadi tidak respect.
Nasib
memang, mungkin ini juga bagian yang sudah ditakdirkan semua barang yang ada di
dalam tas itu hilang semuanya. Isinya termasuk ……………………………. L :) :D
smartphone Lenovo A6000 plus , no sim
1 082214178819 , sim 2 paket data internet (ini
paket datanya masih banyak sob…baru dipakai seminggu, kouta 4G sisa 3gb lebih,
kouta midnight belasan gb ), memori
eksternal 4gb ( di dalamnya terdapat banyak data komunitas,grup dan member
) semuanya ada di dalam sebuah aplikasi yang terkunci karena memakai ennkripsi
password pihak ketiga, namun pada waktu itu saya lupa tidak menguncinya hanya
sebagian isi di Colornote yang
terkunci catatannya, padahal aplikasi ini bisa back up data atau me recovery
data secara otomatis, dengan
catatan ( kita harus sudah terdaftar secara online via gmail/gplus atau fb
kalau tidak salah) tapi bodohnya saya, saya lupa belum pernah registrasi ke aplikasi tersebut. :( ini hp juga salahsatu hasil dari kumpul-kumpul pas kelas 3 sma :(
Jaket yang di sakunya ada; kartu sim dan stnk terbaru itu juga belum pernah di foto copy L
Dompet yang berisi; uang pecahan 100rb
plus kartu atm :( tapi ada
untungnya juga karena saya membawa ini di dalam dompet, biasanya di dompet saya
bawa kartu mahasiswa, KTP, dan kartu lain :)
Sarung tangan kulit yang lumayan ( ini
saya harus mengumpulkan dari ongkos, 3 hari tidak jajan)
Flashdisk yang berisi kumpulan tugas
kampus dan sekolah smp , karena ini
flashdisk bukan milik saya soalnya milik ade saya
Buku catatan kampus , yang dari awal masuk semester 4 sudah hamper
penuh selama sampai beres UTS di kampus ini, kebanyakan sih bukan nulis materi
dari dosen tapi buat apa coba…?
Pasti
anak seni rupa bisa nebak yang ane lakuin di itu buku catatan :D eh tidak lupa
plus pulpen kesayangan ane.
Kunci cadangan rumah , ini biasa saya bawa kalau saya pulang lembur
:D
Masih banyak lagi yang dibawa sama si
maling itu, yang kalo disebut pasti gabakalan ente
bersimpati sama ane sob… sebutin aja ? oke boleh boleh sob.. barang lainnya
yaitu 1 botol air minum tetap yang merknya T*****E dan tempat makan kecil yang
berisi…sisa-sisa ane makan yaitu tulang-tulang sayap ayam sama remeh-remeh :D
:D :D
Lucu
atau garing atau sedih ? gak semuanya ? berarti ente bukan manusia sob.
Ya
saking banyak barang yang dicuri penulis mulai lupa dengan apa yang telah
dibawa sama si itu maling, OM MALING OM
!
Tapi
apa daya karena ini juga merupakan kecerobohan dan kelengahan saya, jadi si
pria tua itu berubah menjadi maling mendadak atau mendadak maling atau
profesinya si maling.
Sebab
apa, masjid di daerah tersebut meskipun dekat dengan jalan yang lumayan ramai,
dekat pesantren dekat kosan sampai dekat rumah RTnya tetap saja ada kejadian
pencurian barang.
Yang
membuat semakin mencengangkan saya adalah setelah saya tanya sana, tanya sini .
TERNYATA !!!
# Di masjid tersebut sudah sering terjadi kasus seperti ini . Warga setempat ada
yang mengatakan kasus pencurian di masjid ini sudah tidak terhitung, ada juga
yang mengatakan puluhan kasus pencuarian di masjid ini. Mulai dari pencurian
sepatu, tas, laptop bahkan sampai sepeda motor.
# Warga disekitarnya kurang respect , sudah tahu banyak kasus seperti yang saya
alami baru ini. Memang terkadang para sesepuh masjid di daerah tersebut suka
mengingatkan kasus ini “kalau nyimpen tas di depan”sebagian katanya. Tapi itu
kurang efektif, itu hanya tindakan pencegahan biasa.
Bagaimana kalau ada korban selanjutnya
? Bagaimana kalau ada orang yang baru singgah ke masjid tersebut tidak
mengetahui banyak kasus seperti yang saya alami? Dan bagaimana kalau orang
seperti saya yang sering lupa terhadap kasus yang baru menimpa saya ini ? Apakah
tidak pernah mencoba di pasang CCTV di masjid itu? Kemana pengurus mesjidnya ? Apakah pak RTnya selalu menghindar kalau ada kasus
seperti ini ?
Semakin
sering terjadi kasus seperti ini maka pelaku yang dikatakan oleh beberapa saksi
dari banyak kasus pencurian ini terdiri dari banyak pelaku yang berbeda-beda
dengan motif yang berbeda pula, tentu pasti masalah ini tidak akan ada habisnya
sampai siapa yang akan jadi korban selanjutnya.
Pencegahan itu harus, tapi tindakan
solusi nyata lain harus pasti dan efektif
Dan
katanya lagi orang yang jadi saksi di kampus saya, yang bertahun sudah menjadi
saksi ( pak parkir ) dari para korban para pelaku selain saya dari kampus ini,
ternyata juga bahkan sebelumnya banyak sekali mahasiswa dari kampus saya yang
telah kehilangan berbagai barang sebelum saya. Katanya masjid itu memang rawan
sekali kasus pencurian.
Mungkin beberapa solusi yang akan saya
implementasikan ke depannya, ketika saya berada atau salat di masjid daerah
lain :
# Menyimpan barang bawaan berharga (
seperti dompet ) di saku atau menitipkan tas di tempat penyimpanan ( kalau ada
)
# Menyimpan tas di depan kita sebagai
makmum, atau di samping dekat kita sedikit di depan
# Siaga terhadap masjid yang tidak
dipasangi kamera CCTV
# Kenali orang yang baru dilihat,
apakah harus diwaspadai, dicurigai dan dianggap mencurigakan dalam suatu tempat
atau lingkungan
# Jangan pernah menyimpan tas
sendirian di dalam masjid, apalagi yang bawa tas hanya kita seorang ( intinya
jangan sampai tas jauh dari pandangan kita ) kalau bisa benar-benar di depan
kita. Jadi, saat kita menaruh tas di depan. Kemungkinan banyak orang yang akan
melihat dan mengetahuibahwa itu tas kita pribadi
Ketika
kita kehilangan sesuatu apalagi banyak, seringkali membuat hidup kita frustasi
atau merasa seperti tidak ada gunanya kita hidup ini ataupun putus asa. Namun,
salahsatu kata yang saya ingat dari guru saya yaitu…
“ Biarlah kita kehilangan sesuatu
karena Allah, tetapi jangan sampai kita kehilangan Allah karena sesuatu “
Rangkaian
kata itu yang menjadikan saya kembali seperti diisi ulang oleh power of life di
dunia ini yang fana ini.
Bukan
seperti lagu, masa lalu biarlah berlalu. Justru, masa lalu yang berupa
pengalaman harus dijadikan pembelajaran untuk kedepannya, agar tercipta hal
yang lebih baik dan menghindari hal yang tidak diinginkan.
“ Semua yang ada di dunia ini
merupakan titipan dari-Nya”
Dibalik
hikmah kehilangan itu,jika kita benar-benar mengikhlaskannya pasti akan
digantikan dengan sesuatu yang lebih banyak, lebih besar, lebih hebat , yang
pasti lebih baik dari sebelumnya. Ini semua berlaku pada sesuatu yang mempunyai
sifat materi fisik di dunia ini.
Man Jadda Wa Jadda ! Keep Spirit Sob !
Tetap
yakin akan pertolongan-Nya dan petunjuk-Nya … tetap berbaik sangka kepada-Nya
dan semua orang :)
Mungkin
banyak sekali hikmah lain yang bisa saya ambil dari kejadian tersebut, meskipun
tidak semuanya saya tuliskan di blog ini..
# Yang
pertama penulis sangat rasakan atas kejadian itu adalah bahwa ini merupakan
salahsatu bentuk teguran langsung dari-Nya. Penulis bersyukur bisa diingatkan
kembali akan pentingnya sebuah niat dan kekhusyuan dalam beribadah.
# Kedua,
penulis merasa sangat diingatkan akan kepalsuan dunia ini. Dimana semua yang
kita miliki di dunia ini akan kembali kepada-Nya, karena semua merupakan
titipan dari-Nya. Jadi, kita harus menjaga, merawat, dan menggunakan semua
titipan baik itu benda,fasilitas atau yang mempunyai sifat materi fisik di
dunia ini manfaatkan untuk keperluan yang baiknya saja, bukan hanya baik bagi
diri sendiri. Tapi, juga harus bermanfaat bagi orang lain.
# Ketiga,
jangan sampai kita terninabobokan atau diperdaya oleh alat teknologi. Karena
itu memang salahsatu yang dapat membantu dan membuat pekerjaan kita menjadi
ringan. Tapi, jangan sampai dari rasa nyaman menggunakannya kita jadi lupa yang
harusnya memanfaatkan teknologi, jadi kebalikannya kita yang dimanfaatkan oleh
teknologi.
Apalagi
melihat masa kini, tekonologi yang dari hari ke hari semakin upgrade membuat
generasi yang sekarang yaitu generasi milenial ( tahun kelahiran 2000 ke atas)
semakin dimudahkannya akses dalam menggunakan teknologi.
Yang membuat
ironis penulis bertamabah, bahkan anak balita sekarang sudah diajarkan main hp
atau gadget dan sejenisnya oleh orangtuanya. Dengan alasan supaya anaknya
pintar.
Padahal
resiko secara tidak langsung yang akan timbul banyak sekali, saya sebagai
generasi z tahun kelahiran 90 keatas sudah menjadi korban akan kecanggihan
teknologi. Filter penggunaan tekonogi dengan bijak adalah salahsatu cara agar
generasi kita tidak dibutakan dan diperalat oleh teknologi tersebut.
Beberapa
hikmah lainnya yang bisa penulis tuliskan dalam kejadian ini :
# Jangan
pernah merasa segan untuk menuruti kata hati nurani, ikutilah . Karena hati
nurani selalu mengatakan pada kebaikan bukan sebaliknya, namun jika dalam
hatimu mengatakan keburukan berarti itu bukan hati nurani, melainkan akal yang
dipengaruhi hawa nafsu untuk berbuat keburukan.
# Melupakan niat baik yang ditunda akan
menyebabkan keburukan segera datang karena mencoba menghapus niat baik itu,
jangan sampai menunda-nunda niat baik segera lakukanlah, apapun itu alasannya .
Jangan sampai melupakan niat baik tersebut, apalagi sampai lupa untuk
melakukannya.
# Ingatlah Allah dimana pun kamu
berada,jangan sampai hati kita kosong. Berdoalah meminta perlindungan kepada-Nya,
apalagi di tempat atau kondisi yang belum kamu kenal sepenuhnya.
# Segera tinggalkan sesuatu yang
membuat tidak nyaman dan was was menurut hati nurani
# Diri ini merasa sebagai pengguna
teknologi yang masih jauh dari bijak, masih banyak mudharatnya
# Jangan pernah merasa aman di zona
nyaman, karena bisa saja itu jadi kebalikan dari zona nyaman yaitu zona
berbahaya
Senior saya pernah bilang “ Keluarlah
dari zona nyaman, berpikirlah Out of the Box”
mungkin maksudnya yaitu bahwa ketika sedang berada di zona nyaman, kita
sering kali lupa mengabaikan diri kita sehingga tidak bisa berpikir secara
rasional.
# Jika hati atau perasaan merasakan
ada yang tidak beres di hati sampai 3
kali , berarti akan ada kejadian yang akan terjadi
# Pribadi merasa sangat bersyukur
karena telah diingatkan dan diperingati
oleh Allah melalui kasus ini
# Ketika kita berada di daerah atau
lingkungan orang lain. Kita harus full siaga, jangan sedikit pun lengah karena
kita belum tahu betul tentang situasi kondisi yang sebenarnya di lingkungan
tersebut.
# Jangan pernah menyangkal apa kata
hati nuranimu, jika itu baik lakukan dan jika itu buruk tinggalkan
Mungkin
hanya itu yang bisa penulis bagikan di blog Catatan Gugum Maulana , sebenarnya masih banyak yang ingin dibagikan
dalam tulisan ini pada kejadian ini.
Tapi,
intinya saya sudah mengambil hikmah dalam kejadian ini. :)
Mungkin
itulah beberapa yang dapat penulis ba dalam bagikan pada postingan kali ini,
semoga menjadi masukan, pengetahuan baru bagi pembaca khususnya bagi penulis
pribadi. Jangan sampai kalian para pembaca mengalami kejadian buruk seperti
saya diatas.Wassalam